TERNATE – Idham, begitu sapaan sang ayah korban, Ia meneteskan air mata saat mengetahui jasad anaknya berhasil di Evakuasi oleh Tim Sar Gabungan dari dalam Danau Tolire, Kota Ternate siang tadi. Kamis (4/8/22)
Tangisan itu begitu dalam, saking dalamnya, Ia hanya meneteskan air mata sembari menelan sakit yang seakan-akan kandas di tengah-tengah kerongkongan, begitu gambaran yang dirasakan sang ayah kehilangan anak ke 2 dari 3 bersaudara.
Isak tangis keluarga korban pecah menyambut kedatangan jenazah Farjan Idham, Remaja berusia 16 tahun yang diterkam buaya tiba di rumah keluarganya di Kelurahan Takome, Kota Ternate pada Kamis (4/8/22).
Farjan yang memancing ikan bersama 5 orang temannya di Danau Tolire Kota Ternate pada 2 agustus lalu, diterkam Buaya, dan diseret masuk ke dalam Danu, Tim Sar Gabungan baru bisa mengevakuasi jasad korban sekitar pukul 14.00 WIT kamis siang tadi.

Sebelumnya, Jasad korban ditemukan muncul ke permukaan danau dikawal 3 ekor Buaya pada operasi Sar hari ke 2, rabu 3 agustus lalu, namun Tim Sar Gabungan kesulitan mengevakuasi jasad korban lantaran korban masih dalam cengkraman sang predator ganas itu.
“Korban sebenarnya sudah muncul ke permukaan pada operasi Sar hari ke 2, namun masih dalam pegangan Buaya, kita kesulitan mengevakuasi karena buaya membawa jazad korban berpindah pindah tempat”ujar Kepala Basarnas Ternate, Fathurahman.

Sar Gabungan akhirnya berhasil mengevakuasi korban pada hari ke tiga, saat Tim Sar Gabungan di bagi menjadi tiga regu, satu regu diantaranya mengalihkan perhatian 3 ekor buaya, sementara regu yang lain bersama warga, langsung mengangkat jasad korban yang jaraknya kurang lebih satu meter dari tepi danau.
Jasad korban ditarik menggunakan batang kayu, kemudian dimasukan kedalam kantong jenazah dan ditarik lagi menggunakan tali ke atas tebing yang terdapat medan landai, proses evakuasi tersebut berlangsung selama kurang lebih satu jam.
“Jenazah sudah berhasil kita angkat dari permukaan danau, menggunakan batang kayu karena jarak Jenzah dekat dengan tepi danau, namun terpantau ada 3 ekor buaya di sekitar jenazah, namun kita bisa alihkan perhatian buaya sehingga proses evakuasi berlangsung meskipun agak susah karena masalah medan yang terjal”tutur Fathurahman.
Korban akhirnya di bawa langsung di rumah keluarganya untuk di identifikasi oleh Tim DVI Polda Malut, Saat ditemukan, kedua lengan tangan korban sudah tidak ada, selain itu kepala dan badan korban hampir putus serta jasad korban terdapat bercak hasil gigitan buaya di bagian tubuh lainnya.
Setelah di otopsi oleh Tim DVI Polda Malut, Korban kemudian di makamkan di perkuburan masal Kelurahan Takome, Kota Ternate, dengan ditemukannya korban operasi sar akhirnya ditutup.
Penulis : Tim Redaksi | Editor Sahril Helmi
Discussion about this post